
Donor darah selama ini dipandang sebagai tindakan kemanusiaan dalam ranah kesehatan, namun implikasinya merambah lebih jauh, termasuk dalam bidang pendidikan. Di balik setetes darah yang disumbangkan, terdapat aliran makna solidaritas, tanggung jawab sosial, dan pembentukan karakter yang selaras dengan tujuan pendidikan.
Pertama, donor darah memiliki nilai edukatif tinggi. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran nyata bagi peserta didik maupun guru tentang pentingnya empati, kepedulian sosial, serta kontribusi terhadap masyarakat. Ketika kegiatan donor darah difasilitasi di institusi pendidikan, Guru, peserta didik dan seluruh stakeholder yang terlibat tidak hanya mendapatkan pengetahuan medis dasar, tetapi juga belajar langsung tentang aksi nyata yang menyelamatkan nyawa.
Kedua, donor darah mampu memperkuat nilai moral dan karakter guru dan peserta didik. Pendidikan tidak hanya berorientasi pada transfer ilmu, tetapi juga pembentukan watak. Dengan terlibat dalam kegiatan donor darah, guru dan peserta didik dilatih untuk peduli terhadap sesama, menumbuhkan jiwa sukarelawan, dan memaknai hidup dalam konteks kebermanfaatan sosial. Ini merupakan bentuk penguatan pendidikan karakter yang menjadi pilar penting dalam kurikulum nasional.
Ketiga, kegiatan donor darah yang terintegrasi dalam lingkungan pendidikan juga mampu meningkatkan literasi kesehatan. Banyak guru, peserta didik yang menjadi lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat, karena hanya mereka yang sehat yang layak menjadi pendonor. Dengan demikian, donor darah juga mendorong terciptanya gaya hidup sehat di kalangan guru, peserta didik, yang pada akhirnya mendukung prestasi akademik.
Terakhir, secara institusional, keterlibatan madrasah dalam program donor darah memperkuat peran mereka sebagai agen perubahan sosial. Lembaga pendidikan tidak hanya menjadi pusat belajar, tetapi juga pusat pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian, donor darah bukan hanya tindakan medis, melainkan juga wahana pendidikan yang membentuk generasi yang sehat, peduli, dan berkarakter. Melalui darah yang mengalir, nilai pendidikan pun turut mengalir dan menyuburkan kesadaran sosial di kalangan generasi muda.
Penulis : Halik S. Maranting